Macam macam Logika
Macam-macam Logika menurut The Liang Gie
(1980) dalam Adib (2010: 102-104) :
1. Logika dalam pengertian luas dan sempit
2. Logika Deduktif dan Induktif
3. Logika Formal dan Material
4. Logika Murni dan Terapan
5. Logika Filsafati dan Matematik
1. Logika dalam pengertian luas dan sempit
Dalam arti sempit logika dipakai searti
dengan logika deduktif atau logika formal. Sedangkan dalam arti luas,
pemakaiannya mencakup kesimpulan-kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang
bagaimana sistem penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula
pembahasan mengenai logika itu sendiri.
2. Logika Deduktif dan Induktif
Logika Deduktif mempelajari asas-asas
penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu
kesimpulan sebagai kemestian dari pangkal pikirnya sehingga bersifat betul
menurut bentuknya saja.
Sedangkan Logika Induktif mempelajari
asas-asas penalaran yang betul dari sejumlah hal khusus sempai pada kesimpulan
umum yang bersifat boleh jadi (probability).
3. Logika Formal (Minor) dan Material (Mayor)
Logika Formal atau disebut juga Logika
Minor mempelajari asas, aturan atau hukum-hukum berfikir yang harus ditaati,
agar orang dapat berfikir dengan benar dan mencapai kebenaran.
Sedangkan Logika Material atau Mayor
mempelajari langsung pekerjaan akal serta menilai hasil-hasil logika formal dan
mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya, mempelajari
sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya
pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahuan itu.
4. Logika Murni dan Terapan
Logika Murni merupakan pengetahuan
mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian
dari pernyataan-pernyataan dengan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu
cabang ilmu dari istilah pernyataan yang dimaksud.
Logika Terapan adalah pengetahuan logika
yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, bidang-bidang filsafat, dan juga
dalam pembicaraan yang menggunakan bahasa sehari-hari.
5. Logika Filsafati dan Matematik
Logika Filsafati merupakan ragam logika
yang punya hubungan erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, seperti
logika kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika.
Sedangkan Logika Matematik menelaah
penalaran yang benar dengan menggunakan metode matematik serta bentuk lambang
yang khusus dan cermat untuk mengindarkan makna ganda.
Menurut Adib (2010:148) macam-macam
logika selain yang sudah disebutkan di atas, juga terdapat Logika Alamiah dan
Logika Ilmiah.
1. Logika Alamiah menggunakan kinerja akal budi manusia
yang berfikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh
keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subjektif.
2. Logika Ilmiah, logika ini ada sejak lahir, yang
berfungsi memperhalus, mempertajam pikiran serta akal budi. Logika Ilmiah
menjadi ilmu khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam
pemikiran.
Menurut Mundiri (2011: 15-16)
macam-macam logika antara lain :
1. Berdasarkan segi kualitasnya, Logika/Mantiq dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu Logika Naturalis (Mantiq al-Fitri) dan
Logika Artifisialis/Ilmiah (Mantiq As-Suri).
Logika Naturalis (Mantiq al-Fitri)
yaitu kecakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal bawaan manusia. Akal
manusia yang normal dapat bekerja secara spontan sesuai hukum-hukum logika
dasar. Sedangkan Logika Artifisialis/Ilmiah (Mantiq al-Suri) yang
bertugas membantu Mantiq al-Fitri. Mantiq ini memperhalus, mempertajam serta
menunjukkan jalan pemikiran agar akal dapat bekerja lebih teliti, efisien,
mudah dan aman.
2. Dilihat dari metodenya, dibedakan atas Logika
Tradisional (Mantiq al-Qadim) dan Logika Modern (Mantiq
al-Hadis).
Logika Tradisional adalah Logika
Aristoteles, dan Logika dari pada Logikus yang lebih kemudian, tetapi masih
mengikuti sistem Logika Aristoteles. Para Logikus sesudah Aristoteles tidak
membuat perubahan atau mencipta sistem baru dalam Logika kecuali hanya membuat
komentar yang menjadikan Logika Aristoteles lebih elegan dengan
sekedar mengadakan perbaikan-perbaikan dan membuang hal-hal yang tidak penting
dari Logika Aristoteles.
Logika Modern tumbuh dan dimulai abad
XIII. Mulai abad ini ditemukan sistem baru, metode baru yang berlainan dengan
sistem Logika Aristoteles. Saatnya dimulai sejak Raymundus Lullus menemukan
metode baru Logika yang disebut Ars magna.
3. Dilihat dari objeknya, terdapat Logika Formal (Mantiq
As-Suwari) dan Logika Material (Mantiq al-Maddi).
Cara pertama disebut berpikir deduktif
(berpikir dari umum ke khusus) dipergunakan dalam Logika Formal yang
mempelajari dasar-dasar persesuaian (tidak adanya pertentangan) dalam pemikiran
dengan menggunakan hukum-hukum, rumus-rumus, patokan-patokan berpikir benar.
Cara berpikir induktif (berpikir dari
khusus ke umum) dipergunakan dalam logika material, yang mempelajari
dasar-dasar persesuaian pikiran dengan kenyataan. Ia menilai hasil pekerjaan
Logika Formal dan menguji benar tidaknya dengan keadaan empiris. Cabang Logika
Formal disebut juga Logika Minor, Logika Material disebut juga Logika Mayor.
Komentar
Posting Komentar